0

DAMPAK NEGATIF INTERNET PADA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Hacker dan Cracker : Perkembangan Cybercrime Di Indonesia


Indonesia bukan hanya terkenal sebagai negara terkorup di dunia, melainkan juga Negara dengan “carder” tertinggi di muka bumi, setelah Ukrania. “carder” adalah penjahat di internet, yang membeli barang di toko maya (online shoping) dengan memakai kartu kredit milik orang lain. Meski pengguna internet Indonesia masih sedikit dibanding negara Asia Tenggara lainnya, apalagi dibanding Asia atau negara-negara maju, nama warga Indonesia di internet sudah “ngetop” dan tercemar! Indonesia masuk “blacklist” di sejumlah online shoping ternama, khususnya di amazon.com dan ebay.com Kartu kredit asal Indonesia diawasi bahkan diblokir. Sesungguhnya, sebagai media komunikasi yang baru, internet memberikan sejuta manfaat dan kemudahan kepada pemakainya. Namun internet juga mengundang ekses negatif, dalam berbagai tindak kejahatan yang menggloblal. Misalnya, tindak penyebaran produk pornorgrafi, pedofilia, perjudian, sampah (spam), bermacam virus, sabotase, dan aneka penipuan, seperti carding, phising, spamming, dll. Yang gawat, nama negara terseret karenanya.
Berikut sejumlah jenis kejahatan via internet :
CARDING
Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah “carder”. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya. Menurut riset Clear Commerce Inc, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas – AS , Indonesia memiliki “carder” terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania. Sebanyak 20 persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil carding. Akibatnya, banyak situs belanja online yang memblokir IP atau internet protocol (alamat komputer internet) asal Indonesia. Kalau kita belanja online, formulir pembelian online shop tidak mencantumkan nama negara Indonesia. Artinya konsumen Indonesia tidak diperbolehkan belanja di situs itu.
Menurut pengamatan ICT Watch, lembaga yang mengamati dunia internet di Indonesia, para carder kini beroperasi semakin jauh, dengan melakukan penipuan melalui ruang-ruang chatting di mIRC. Caranya para carder menawarkan barang-barang seolah-olah hasil carding-nya dengan harga murah di channel. Misalnya, laptop dijual seharga Rp 1.000.000. Setelah ada yang berminat, carder meminta pembeli mengirim uang ke rekeningnya. Uang didapat, tapi barang tak pernah dikirimkan.
HACKING
Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. “Hacker” memiliki wajah ganda; ada yang budiman ada yang pencoleng. “Hacker” budiman memberi tahu kepada programer yang komputernya diterobos, akan adanya kelemahan-kelemahan pada program yang dibuat, sehingga bisa “bocor”, agar segera diperbaiki. Sedangkan, hacker pencoleng, menerobos program orang lain untuk merusak dan mencuri datanya.
CRACKING
Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk “cracker” adalah “hacker” bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan “carder” yang hanya mengintip kartu kredit, “cracker” mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain, “hacker” lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan “cracker” lebih fokus untuk menikmati hasilnya. Kasus kemarin, FBI bekerja sama dengan polisi Belanda dan polisi Australia menangkap seorang cracker remaja yang telah menerobos 50 ribu komputer dan mengintip 1,3 juta rekening berbagai bank di dunia. Dengan aksinya, “cracker” bernama Owen Thor Walker itu telah meraup uang sebanyak Rp1,8 triliun. “Cracker” 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA itu tertangkap setelah aktivitas kriminalnya di dunia maya diselidiki sejak 2006.
DEFACING
Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
PHISING
Phising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang sudah di-deface. Phising biasanya diarahkan kepada pengguna online banking. Isian data pemakai dan password yang vital yang telah dikirim akhirnya akan menjadi milik penjahat tersebut dan digunakan untuk belanja dengan kartu kredit atau uang rekening milik korbannya.
SPAMMING
Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah”. Meski demikian, banyak yang terkena dan menjadi korbannya. Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank di Afrika atau Timur Tengah, minta bantuan “netters” untuk mencairkan, dengan janji bagi hasil. Kemudian korban diminta nomor rekeningnya, dan mengirim uang/dana sebagai pemancing, tentunya dalam mata uang dolar AS, dan belakangan tak ada kabarnya lagi. Seorang rector universitas swasta di Indonesia pernah diberitakan tertipu hingga Rp1 miliar dalam karena spaming seperti ini.
MALWARE
Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system. Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker, dll. Di pasaran alat-alat komputer dan toko perangkat lunak (software) memang telah tersedia antispam dan anti virus, dan anti malware. Meski demikian, bagi yang tak waspadai selalu ada yang kena. Karena pembuat virus dan malware umumnya terus kreatif dan produktif dalam membuat program untuk mengerjai korban-korbannya.
Perkembangan Internet yang semakin hari semakin meningkat baik teknologi dan penggunaannya, membawa banyak dampak baik positif maupun negatif. Tentunya untuk yang bersifat positif kita semua harus mensyukurinya karena banyak manfaat dan kemudahan yang didapat dari teknologi ini, misalnya kita dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja dengan e-banking, e-commerce juga membuat kita mudah melakukan pembelian maupun penjualan suatu barang tanpa mengenal tempat. Mencari referensi atau informasi mengenai ilmu pengetahuan juga bukan hal yang sulit dengan adanya e-library dan banyak lagi kemudahan yang didapatkan dengan perkembangan Internet. Tentunya, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi Internet membawa dampak negatif yang tidak kalah banyak dengan manfaat yang ada. Internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer secara online dengan risiko tertangkap yang sangat kecil oleh individu maupun kelompok dengan akibat kerugian yang lebih besar baik untuk masyarakat maupun negara disamping menimbulkan kejahatan-kejahatan baru. Banyaknya dampak negatif yang timbul dan berkembang, membuat suatu paradigma bahwa tidak ada komputer yang aman kecuali dipendam dalam tanah sedalam 100 meter dan tidak memiliki hubungan apapun juga.
Seperti seorang hacker dapat masuk ke dalam suatu sistem jaringan perbankan untuk mencuri informasi nasabah yang terdapat di dalam server mengenai data base rekening bank tersebut, karena dengan adanya e-banking jaringan tersebut dapat dikatakan terbuka serta dapat diakses oleh siapa saja. Kalaupun pencurian data yang dilakukan sering tidak dapat dibuktikan secara kasat mata karena tidak ada data yang hilang tetapi dapat diketahui telah diakses secara illegal dari sistem yang dijalankan. Tidak kurang menghebohkannya adalah beredarnya gambar-gambar porno hubungan seksual/pornografi, misalnya antara seorang bintang sinetron Sukma Ayu dan Bjah, penyanyi yang sedang naik daun. Gambar-gambar tersebut beredar secara luas di Internet baik melalui e-mail maupun dalam tampilan website yang dapat disaksikan oleh siapa saja secara bebas. Pengungkapan kejahatan ini masih sangat kecil sekali, dikarenakan banyak kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pengungkapannya. Saat ini, bagi mereka yang senang akan perjudian dapat juga melakukannya dari rumah atau kantor hanya dengan mengakses situs www.indobetonline.com atau www.tebaknomor.com dan banyak lagi situs sejenis yang menyediakan fasilitas tersebut dan memanfaatkan fasilitas Internet banking untuk pembayarannya.
E-commerce tidak sedikit membuka peluang bagi terjadinya tindak pidana penipuan, seperti yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Medan yang memasang iklan di salah satu website terkenal “Yahoo” dengan seolah - olah menjual mobil mewah Ferrary dan Lamborghini dengan harga murah sehingga menarik minat seorang pembeli dari Kuwait. Perbuatan tersebut dapat dilakukan tanpa adanya hubungan terlebih dahulu antara penjual dan pembeli, padahal biasanya untuk kasus penipuan terdapat hubungan antara korban atau tersangka.
Selain carding, masih banyak lagi kejahatan yang memanfaatkan Internet. Tentunya masih hangat dalam pikiran kita saat seorang hacker bernama Dani Hermansyah, pada tanggal 17 April 2004 melakukan deface dengan mengubah nama - nama partai yang ada dengan nama- nama buah dalam website www.kpu.go.id, yang mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemilu yang sedang berlangsung pada saat itu. Dikhawatirkan, selain nama –nama partai yang diubah bukan tidak mungkin angka-angka jumlah pemilih yang masuk di sana menjadi tidak aman dan dapat diubah, padahal dana yang dikeluarkan untuk sistem teknologi informasi yang digunakan oleh KPU sangat besar sekali. Untung sekali bahwa apa yang dilakukan oleh Dani tersebut tidak dilakukan dengan motif politik, melainkan hanya sekedar menguji suatu sistem keamanan yang biasa dilakukan oleh kalangan underground (istilah bagi dunia Hacker). Terbukti setelah melakukan hal tersebut, Dani memberitahukan apa yang telah dilakukannya kepada hacker lain melalui chat room IRC khusus Hacker sehingga akhirnya tertangkap oleh penyidik dari Polda Metro Jaya yang telah melakukan monitoring di chat room tersebut. Deface disini berarti mengubah atau mengganti tampilan suatu website. Pada umumnya, deface menggunakan teknik Structured Query Language (SQL) Injection. Teknik ini dianggap sebagai teknik tantangan utama bagi seorang hacker untuk menembus jaringan karena setiap jaringan mempunyai sistem keamanan yang berbeda-beda serta menunjukkan sejauh mana kemampuan operator jaringan, sehingga apabila seorang hacker dapat masuk ke dalam jaringan tersebut dapat dikatakan kemampuan hacker lebih tinggi dari operator jaringan yang dimasuki.
Kelemahan admin dari suatu website juga terjadi pada penyerangan terhadap website www.golkar.or.id milik Partai Golkar. Serangan terjadi hingga 1577 kali melalui jalan yang sama tanpa adanya upaya menutup celah tersebut disamping kemampuan Hacker yang lebih tinggi, dalam hal ini teknik yang digunakan oleh Hacker adalah PHP Injection dan mengganti tampilan muka website dengan gambar wanita sexy serta gorilla putih sedang tersenyum.
Teknik lain adalah yang memanfaatkan celah sistem keamanan server alias hole Cross Server Scripting (XXS) yang ada pada suatu situs. XXS adalah kelemahan aplikasi di server yang memungkinkan user atau pengguna menyisipkan baris-baris perintah lainnya. Biasanya perintah yang disisipkan adalah Javascript sebagai jebakan, sehingga pembuat hole bisa mendapatkan informasi data pengunjung lain yang berinteraksi di situs tersebut. Makin terkenal sebuah website yang mereka deface, makin tinggi rasa kebanggaan yang didapat. Teknik ini pulalah yang menjadi andalan saat terjadi cyberwar antara hacker Indonesia dan hacker Malaysia, yakni perang di dunia maya yang identik dengan perusakan website pihak lawan. Menurut Deris Setiawan, terjadinya serangan ataupun penyusupan ke suatu jaringan komputer biasanya disebabkan karena administrator (orang yang mengurus jaringan) seringkali terlambat melakukan patching security (instalasi program perbaikan yang berkaitan dengan keamanan suatu sistem). Hal ini mungkin saja disebabkan karena banyaknya komputer atau server yang harus ditanganinya.
Dengan demikian maka terlihat bahwa kejahatan ini tidak mengenal batas wilayah (borderless) serta waktu kejadian karena korban dan pelaku sering berada di negara yang berbeda. Semua aksi itu dapat dilakukan hanya dari depan komputer yang memiliki akses Internet tanpa takut diketahui oleh orang lain/ saksi mata, sehingga kejahatan ini termasuk dalam Transnational Crime/ kejahatan antar negara yang pengungkapannya sering melibatkan penegak hukum lebih dari satu negara. Mencermati hal tersebut dapatlah disepakati bahwa kejahatan IT/ Cybercrime memiliki karakter yang berbeda dengan tindak pidana umum baik dari segi pelaku, korban, modus operandi dan tempat kejadian perkara sehingga butuh penanganan dan pengaturan khusus di luar KUHP. Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya haruslah di antisipasi dengan hukum yang mengaturnya dimana kepolisian merupakan lembaga aparat penegak hukum yang memegang peranan penting didalam penegakan hukum, sebab tanpa adanya hukum yang mengatur dan lembaga yang menegakkan maka dapat menimbulkan kekacauan didalam perkembangannya. Dampak negatif tersebut menimbulkan suatu kejahatan yang dikenal dengan nama “CYBERCRIME” yang tentunya harus diantisipasi dan ditanggulangi.



DEWI KURNIAWATI
153080192
0

DUKUNGAN SOSIAL FACEBOOK GERAKAN KEKUATAN MASSA

Pada masa sekarang, peranan Internet sebagai media komunikasi sedikit banyak telah mengubah bentuk-bentuk relasi antar manusia. Internet memungkinkan penggunanya untuk menampung berbagai macam informasi sekaligus menyebarkan informasi tersebut ke seluruh penjuru dunia. Keberadaan Internet juga telah membangun dunia baru yang lazim dikenal dengan istilah dunia maya. Penggunanya menciptakan berbagai macam identitas semu yang diharapkan dapat mewakili keberadaannya secara fisik untuk berinteraksi dengan sesama pengguna. Penciptaan identitas baru ini dalam perkembangannya bahkan mendorong pengguna Internet untuk tenggelam ke dalam identitas semunya tersebut dibandingkan dengan identitas aslinya di dunia nyata. Banyak orang yang lebih nyaman untuk berinteraksi dalam Internet daripada jika harus berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Situs jejaring yang ada kini begitu banyak di dunia maya, mulai dari Friendster, Live Connector, Tagged, MySpace, Hi5, Fupei hingga Facebook. Namun, Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya tarik Facebook terhadap pengguna (user). Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Rata-rata user menghabiskan waktu sekitar 19 menit perhari untuk melakukan berbagai aktifitas di Facebook. Kini Facebook memiliki karyawan 250 - 1000 orang, dengan pendapatan $50 – $100.
Facebook merupakan salah satu layanan jaringan sosial internet yang gratis dimana kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dan dari jaringan yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan aktifitas mereka, mengikuti permainan/ join game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili kita, dan seterusnya. Bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan sosial. Di tahun 2008, Indonesia merupakan negara negara Asia Tengara yang paling cepat perkembangan pengguna Facebooknya, yakni 645 persen menjadi 831.000 pengguna Facebook, dan tertinggi kelima di dunia setelah Amerika, Inggris, Prancis dan Italia, dan berpotensi meningkat dalam skala besar. Melalui situs inilah gerakan massa mulai terbentuk, seperti salah satu bentuk dukungan untuk KPK, yang dibuat aktivis dan dosen asal Bengkulu, Usman Yasmin, masih terus membesar dengan anggota hampir 800 ribu. Bagaimana grup ini menjadi besar? Sepintas kita berpikir tak sulit membuat gerakan sosial di Internet karena orang dapat melakukannya hanya dengan mengklik sambil tiduran sekalipun. Ini memang benar, tapi justru karena begitu mudahnya memulai gerakan di Internet, orang akan dibombardir oleh ajakan untuk bergabung dengan aneka macam gerakan. Akibatnya orang akan memilah-milah grup mana yang paling cocok. Karena orang memilih secara sadar, kita bisa menganggap grup aktivisme yang besar menjadi besar bukan hanya karena mudah bagi orang untuk ikut serta, tapi juga karena memang isu yang diangkat mendapat dukungan luar biasa.
Selain itu, ada fitur facebook yang tepat untuk menjadi alat rekrutmen sebuah gerakan, yaitu wall , yang membuat kita bisa melihat saat teman kita menjadi anggota sebuah grup. Manusia adalah mahluk sosial yang selalu memperhatikan apa yang dilakukan orang lain di sekitarnya. Melihat banyak orang dalam jejaring kita sendiri bergabung dengan sebuah grup akan memberikan tekanan sosial untuk bergabung. Mendapat invite dari teman untuk bergabung membuat kita pikir-pikir. Melihat sebuah grup beranggota besar (atau kerumunan massa besar) tidak otomatis membuat kita tertarik bergabung karena kita dapat menganggap kelompok itu berbeda. Tapi melihat teman kita sendiri berbondong-bondong bergabung, memberikan dorongan luar biasa untuk ikut. Wall di facebook memungkinkan kita melihat apa yang dilakukan teman-teman. Dan, jika banyak teman kita melakukan hal serupa, besar kemungkinan kita akan melakukan hal itu juga.
Dinamika ini konsisten dengan penelitian mengenai gerakan sosial yang menemukan bahwa, dalam banyak kasus, seseorang menjadi aktivis bukan karena kesamaan ideologi atau pandangan lalu bergabung dengan kelompok. Ia diajak temannya untuk bergabung ke kelompok dan baru menjadi aktivis ketika sudah menjadi bagian kelompok itu dan belajar mengenai isu yang diperjuangkan. Jangan kita lupakan peran media massa. Dalam kasus ini, media massa terus-menerus melaporkan perkembangan gerakan di facebook. Bagi mereka yang tidak terkoneksi ke Internet, efeknya seperti mendengar ada demonstrasi besar di kota lain; mereka tidak melihat atau merasakan secara langsung tapi menjadi tahu akan keberadaan sebuah kelompok besar yang kesal akan suatu hal. Gerakan facebook adalah sinyal adanya sebuah masalah penting yang membuat banyak orang geram, yang selanjutnya diberitakan media massa. Liputan media massa ini juga dapat menjadi umpan-balik positif untuk gerakan: orang yang sebelumnya menganggap remeh gerakan facebook berubah menjadi menganggapnya penting karena gerakan tersebut diliput oleh media massa. Reputasi gerakan menjadi naik karena mendapat liputan media massa yang tidak mudah diperoleh; reputasi naik karena ada sinyal bahwa gerakan telah berhasil melakukan sesuatu yang sulit, yaitu menarik perhatian media massa.
Paparan di atas menggambarkan bagaimana aktivisme di Internet dapat menghasilkan sebuah kelompok pendukung dan penekan yang, dengan bantuan media massa, mampu menghasilkan perubahan nyata. Pertanyaan selanjutnya, apakah bisa lebih dari itu? Terutama bagaimana jika media massa tidak meneruskan sinyal protes dari Internet ke khalayak ramai? Jawabnya bisa. Selain untuk membentuk kelompok penekan maya, kita juga dapat menggunakan Internet sebagai alat untuk mengorganisasi gerakan sosial nyata di lapangan. Inilah yang dilakukan Barack Obama, baik ketika kampanye maupun setelah menjadi presiden AS, saat ia melakukan mobilisasi massa untuk mendukung kebijakan-kebijakannya.
Grup di facebook, misalnya, dapat menarik orang-orang yang memiliki kesamaan pandangan dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Setelah grup menjadi besar dan anggotanya aktif berbagi pendapat, kita dapat mengkategorisasi anggota berdasarkan lokasi tempat tinggal. Selanjutnya kita membantu mereka membentuk kelompok-kelompok lokal sendiri yang bergerak dan membuat aksi di lokalitas masing-masing sehingga memobilisasi mereka yang tak terkoneksi ke Internet. Aktivis yang melakukan aksi di berbagai tempat ini dapat menggunakan Internet untuk saling bertukar informasi sehingga mereka dapat belajar satu sama lain dan juga saling bertukar cerita melalui tulisan dan video yang membuat semangat tetap tinggi. Tentunya menggunakan internet sebagai alat pengorganisasian perlu strategi dan tim yang lebih lengkap dibandingkan menggunakan internet sebagai ajang curah pendapat dan emosi kolektif. Yang pasti Internet telah menjadi salah satu alat aktivisme; Internet dapat mempermudah seseorang menjadi aktivis; Internet dapat dipakai untuk mengelola dukungan untuk sebuah aktivisme. Ini semua dapat berujung pada partisipasi publik yang semakin besar dan memperkuat demokrasi di Indonesia dengan memberikan kekuatan tambahan bagi rakyat, terutama saat penguasa tidak mau mendengar rakyat. Power to the people.


DEWI KURNIAWATI
153080192
0

TEKNOLOGI BARU INTERNET DENGAN WEB TIGA GENERASI

TEKNOLOGI BARU INTERNET DENGAN WEB TIGA GENERASI
Semantic web secara harafiah berarti sesuatu yang memungkinkan komputer memahami arti dari sebuah informasi berdasar pada Metadata yaitu data mengenai data. Metadata ini mengandung informasi mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk keperluan manajemen file/data itu nantinya dalam suatu basis data. Dengan adanya Metadata, komputer diharapkan mampu secara otomatis membantu manusia mengartikan hasil proses informasi sehingga hasil pencarian informasi menjadi lebih akurat. Sebagai contoh, saat kita mencari informasi mengenai “bangau”, mesin pencari akan menampilkan berbagai informasi mengenai "bangau", tanpa mempedulikan apakah yang dicari adalah nama burung, nama jalan, atau bahkan nama orang. Hal ini sebenarnya merupakan fenomena yang wajar mengingat teknologi informasi di dunia Internet yang belum memiliki mekanisme pengorganisasian data secara terstruktur. Internet membutuhkan suatu mekanisme yang memampukan komputer mengerti arti kata yang kita cari.
Dengan kata lain, kita membutuhkan suatu cara agar kata-kata yang tertera di dalam suatu dokumen Web dapat dibaca dan dimengerti oleh mesin (machine-readable data). Website yang memiliki kemampuan seperti ini seolah-olah memiliki kecerdasan buatan yang sanggup memberikan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan atau kebutuhan para penggunanya. Para peniliti setuju bahwa Semantic Web merupakan suatu cara untuk melakukan revolusi di dunia Internet yang akan menyatukan interaktifitas pengguna, kolaborasi informasi, dan kecerdasan buatan pada sebuah Website. Sebelum membahas lebih jauh mengenai Semantic Web, mari kita menelaah kembali secara singkat berbagai perkembangan web sampai saat ini.
Web 1.0 merupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya, Website yang dibangun pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai Website seperti situs berita "cnn.com" atau situs belanja "Bhinneka.com" dapat dikategorikan ke dalam jenis ini. Perkembangan web yang kedua adalah Web 2.0, pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara online.
Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut: Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut. Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: "flickr.com", "del.icio.us") merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web.
Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand. Pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
"Semantic Web menawarkan sebuah solusi yang memang luar biasa bagi pemrosesan informasi di Web. Namun, penelitian dan pengembangan tools untuk Semantic Web masih harus terus dilakukan agar di kemudian hari berbagai aplikasi Semantic Web dapat diimplementasikan dan dipergunakan secara luas."

Ibrahim, Niko. (2007). Pengembangan Aplikasi Semantic Web Untuk Membangun Web yang Lebih Cerdas. Jurnal Informatika.


DEWI KURNIAWATI
153080192
3

KOMODIFIKASI DALAM EKONOMI POLITIK MEDIA

Komodifikasi merupakan istilah baru yang mulai muncul dan dikenal oleh para  ilmuwan  sosial.  Komodifikasi  mendeskripsikan cara  kapitalisme melancarkan tujuannya dengan mengakumulasi kapital, atau, menyadari transformasi nilai guna menjadi nilai tukar.  Komoditas dan komodifikasi adalah dua hal yang memiliki hubungan objek dan proses,  dan menjadi salah satu indikator kapitalisme global yang kini tengah terjadi. Dalam ekonomi politik media komodifikasi adalah salah satu bentuk penguasaan media selain strukturasi dan spasialisasi.

Komodifikasi  menurut  Vincent  Mosco  digambarkan  sebagai  cara kapitalisme  dengan  membawa  akumulasi  tujuan  kapitalnya  atau mudahnya dapat digambarkan sebagai sebuah perubahan nilai fungsi atau guna menjadi sebuah nilai tukar. Dan sekarang ini telah sangat banyak sekali bentuk komodifikasi yang muncul dalam perkembangan kehidupan manusia.  Karena  mulai  banyak  juga  yang  dijadikan  komoditas  oleh manusia.

Komodifikasi intrinsic atau komodifikasi isi merupakan proses perubahan pesan dari kumpulan informasi ke dalam system makna dalam wujud produk yang dapat dipasarkan. Atau dalam penjelasan lainnya disebut sebagai proses mengubah pesan da sekumpulan data ke dalam system makna sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang bisa dipasarkan

Komodifikasi ekstrinsik atau komodifikasi khalayak merupakan proses modifikasi peran pembaca/khalayak oleh perusahaan media dan pengiklan, dari fungsi awal sebagai konsumen media menjadi konsumen khalayak selain media. Hal inilah dari yang dijual kepada pengiklan. Pada proses ini, perusahaan media memproduksi khalayak melalui sesuatu program/tayangan untuk selanjutnya dijual kepada pengiklan. Terjadi proses kerja sama yang saling menguntungkan antara perusahaan media dan pengiklan, dimana peusahaan media digunakan sebagai sarana untuk menarik khalayak, yang selanjutnya di jual kepada pengiklan

Komodifikasi sibernetik terkait dengan proses mengatasi kendali dan ruang. Instrinsik komodifikasi merupakan proses media melakukan pertukaran dengan rating, sedangkan untuk extrinsic komodifikasi menjangkau seluruh kelembagaan sosial sehingga akses hanya dimiliki media.

Dalam proses komodifikasi ini, sesuatu diproduksi bukan terutama atas dasar nilai guna, tetapi lebih pada nilai tukar. Artinya sesuatu di produksi bukan semata-mata memiliki kegunaan bagi khalayak, tetapi lebih karena sesuatu itu bisa dipertukarakan di pasar. Dengan demikian orientasi produksi bukan untuk memenuhi kebutuhan objektif masyarakat tetapi lebih mendorong akumulasi modal.

0

DIGITAL TV

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
TV DIGITAL

Di era teknologi digital saat ini telah berkembang suatu paradigma baru yaitu masyarakat yang disebut sebagai “Knowledge Based Society” atau masyarakat yang berbasis pada pengetahuan, yaitu masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan informasi serta menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam peningkatan kualitas kehidupan. Selain itu, di era teknologi digital ini telah terjadi konvergensi teknologi dalam media penyiaran (broadcasting), media telekomunikasi dan media teknologi informasi, misalnya siaran TV bisa dilihat di HP, siaran TV dilihat melalui internet, demikian juga dengan adanya penyiaran TV digital nantinya akses internet pun dapat melalui TV.

APA ITU TV DIGITAL ?

Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Migrasi dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar TV dan penerima siaran TV. Karena pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan alat tambahan yang dikenal dengan Set-Top Box yang berfungsi menerima dan merubah sinyal digital menjadi sinyal analog.
Set-Top Box berguna untuk meminimalkan resiko kerugian (baik bagi operator TV maupun masyarakat) agar pesawat penerima analog dapat menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital, sehingga pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog secara perlahan-lahan dapat beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini
Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog. Karena itu, operator TV (yang sudah ada) dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan, SDM dan lain sebagainya dan menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia jaringan (Network Provider) dan penyedia isi (Content Provider).

Terdapat tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital (DTV) di Amerika, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Pengembangan televisi digital dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni : Perubahan lingkungan eksternal, Pasar televisi analog yang sudah jenuh, Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel, Perkembangan teknologi, Teknologi pemrosesan sinyal digital, Teknologi transmisi digital, Teknologi semikonduktor, Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi.

PENGERTIAN SIARAN TV DIGITAL

Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Stasiun TV memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan. Sistem transmisi digital melalui satelit ini menggunakan standar yang disebut DVB-T (Digital Video Broadcasting Satellite). DVB-T sendiri merupakan sistem yang dikembangkan oleh konsorsium bernama Proyek DVB di Eropa.
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara Simulcast atau siaran bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter (Set Top Box). Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog. Sistem televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski alat penerima siaran berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. TV Digital memiliki kualitas siaran berakurasi dan resolusi tinggi. Teknologi digital memerlukan kanal siaran dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk pengiriman informasi berkualitas tinggi.
TV Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta dapat berinteraksi dengan TV Digital. Teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet. Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti di dalam mobil dan kereta.
TV Digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi kesempatan terhadap peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervariasi.

PERBEDAAN TV DIGITAL DENGAN TV ANALOG

Teknologi Analog : Merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirim melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut. Sinyal analog merupakan pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Proses pengiriman suara, misalnya pada teknologi telepon, dilewatkan melalui gelobang elektromagnetik ini, yang bersifat variable dan berkelanjutan.
Teknologi Digital : Merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner) untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Signal tersebut disebut sebuah bit. Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi, Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri, Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk, Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.

Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, TV kebanyakan di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier. Sedangkan pada pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan. Sebagai ilustrasi, Jika 'dahulu' kita menonton film lewat VCR, Video yang pakai pita, itu adalah analog, tapi kita sekarang dalam format digital MPEG, atau kalau kalau kita mendengarkan musik dengan pita kaset, itu adalah Analog, tapi jika kita mendengarkan MP3, itu adalah Digital.
Secara struktur, saluran tv analaog menggunakan gelombang UHF yang hanya mampu digunakan paling banyak oleh 14 channel saluran pemancar tv, sementara tv digital, setiap satu channel yang lebarnya 7-8 MHz bisa digunakan 6 program siaran tv. Kelebihan lainnya, dapat digunakan sebagai jalur internet broadband. Yang terakhir, dengan tv digital kita tak perlu lagi mengatur secara manual antena untuk mendapatkan siaran gambar yang bagus.
Seorang awam membedakannya adalah dengan mudah, Jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak 'semut' tetapi jika TV Digital yang terjadi adalah bukan 'semut' melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak. kualitas Digital jadi lebih bagus, karena dengan Format digital banya hal dipermudah. Seperti kalau dulu CD-A (CD audio analog) atau laser disk jadul satu keping hanya mampu memutar lagu selama 60 menit atau sekitar 6 lagu, maka dengan mode digital sekarang pada CD yang sama bisa disimpan lagu digital format MP3 hingga ratusan lagu. kalau pada TV analog satu pemancar dengan pemancar lainnya harus dengan frekwensi berbeda, maka dengan mode Digital, satu frekwensi bisa memancarkan banyak siaran TV.

DAMPAK GLOBAL PENYIARAN TV DIGITAL

Dampak Positif
Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
• Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam,
• Pengurangan terhadap efek noise,
• Kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
• mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak (misalnya di mobil, bus, maupun kereta api).
• Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.

Dampak Negatif
Disamping banyak hal yang bermanfaat, tentunya kendala yang akan dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak seperti:
• Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki,
• Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan,
• Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya.
• Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.

PROSPEK MASA DEPAN PENYIARAN TV DI INDONESIA

Migrasi analog ke digital adalah masa transisi sebelum tibanya masa fully digital. Proses migrasi yang mulus menuju era TV digital melibatkan beberapa pihak. Di sisi operator, selain dipasang pemancar digital, operator sebaiknya tetap mengoperasikan siaran TV analog-nya hingga beberapa waktu (tahun) ke depan untuk melayani pemirsa yang belum memiliki penerima digital. Perubahan cepat teknologi penyiaran, terutama peralihan dari cara-cara pemrosesan dan transmisi secara analog ke digital, telah mentrasformasi landskap penyiaran di berbagai negara. Lanskap penyiaran Indonesia di masa depan menimbulkan pertanyaan bagaimana misalnya aspek ekonomi karena tuntutan revolusi teknologi penyiaran.
Perubahan teknologi penyiaran harus kita bayar mahal. Migrasi dari analog ke digital membutuhkan biaya besar, baik bagi para operator untuk memperoleh dan membangun infrastruktur penyiaran yang baru (peralatan transmisi, studio, cara pembuatan program baru), dan konsumen (membeli pesawat televisi baru dan set-top boks).
Dilihat dari sisi perusahaan, tentu saja perubahan ke digitalisasi penyiaran akan menjadi bisnis besar karena permintaan hardware penyiaran yang begitu tinggi. Dilihat dari sisi konsumen, bagi mereka yang berpenghasilan besar tentu saja mereka mampu membeli perubahan teknologi ini karena mereka akan memperoleh kenikmatan dan kenyamanan baru. Namun bagi konsumen kecil, perubahan teknologi penyiaran harus mereka bayar mahal, terutama dikaitkan dengan penggantian pesawat televisi dan pembelian set-top boks. Meski pesawat televisi lama masih mampu menangkap sistem digital, namun berangsur-angsur mereka akan terpaksa membeli pesawat penerima televisi yang baru bila akan memperoleh kualitas siaran yang prima.
Apabila persoalan biaya ini tidak dibahas secara terbuka, maka akan ada biaya politik yang harus dibayar mahal kelak di kemudian hari, mengingat masyarakat akan mewarnai perdebatan di kalangan politisi terutama akan masuk wilayah regulasi. Selama ini regulasi digitalisasi penyiaran di Indonesia hanya diatur lewat Peraturan Pemerintah, belum oleh Undang-Undang, sehingga kekuatan legalitasnya masih terbatas. Seolah-olah urusan digitaliasi penyiaran hanya milik Departemen Kominfo, bukan milik negara dimana parlemen dan pemerintah harus sepakat tentang kebijakan publik di bidang penyiaran.
Di sisi industri, produksi penerima TV analog harus segera dihentikan agar yang beredar di toko adalah yang sudah digital. Adapun untuk pemirsa yang ingin menikmati TV digital, tapi belum mau membeli TV baru (digital), harus disediakan konverter digital ke analog yang disebut set-top box (STB) hingga beberapa waktu (tahun) ke depan. Di sisi pemirsa, mereka yang mampu dan sudah masanya mengganti TV disarankan untuk membeli TV dengan tuner digital. Yang belum mau mengganti disarankan membeli STB. Yang belum mau keduanya tetap bisa menikmati siaran TV analog seperti biasa hingga waktu migrasi berakhir, yang dijadwalkan pada tahun 2018.
Di sisi pemerintah sebagai regulator, dalam hal ini Departemen Komunikasi dan Informatika, diharapkan menyiapkan semua instrumen regulasi terkait alokasi kanal, aturan layanan, aturan konten, dan sejenisnya. Sementara Departemen Perindustrian diharapkan telah menjadwalkan kapan pabrik harus berhenti memproduksi TV analog, kapan memproduksi TV digital dan STB, dan seterusnya. Sementara Departemen Perdagangan mengupayakan bagaimana cara agar barang-barang itu diproduksi di dalam negeri, misalnya menjamin impor chip dan material yang diperlukan dan membantu pengusaha untuk mendapat lisensi produksi TV digital.
Namun demikian kita perlu belajar dari keberhasilan dan kegagalan beberapa negara dalam melakukan migrasi dari sistem analog ke sistem digital,agar kita tidak masuk dalam “lubang” perangkap bisnis penyiaran global. Barangkali lembaga penyiaran swasta bermodal kuat siap untuk bermigrasi, bahkan lembaga penyiaran berlangganan di Indonesia telah ber-migrasi ke digital, namun bagaimana kemampuan lembaga penyiaran swasta lokal, lembaga penyiaran public dan lembaga penyiaran komunitas untuk bermigrasi.
Dengan pemisahan ini maka masing-masing bisa lebih terkonsentrasi pada bidang bisnisnya sendiri sehingga masyarakat pemirsa TV akan memperoleh kualitas pelayanan yang lebih beragam dan tentunya lebih baik. Pada sistem penyiaran TV Digital dimungkinkan munculnya jasa-jasa layanan baru seperti informasi-informasi laporan lalu lintas, ramalan cuaca, berita, olahraga, pendidikan, bursa saham, kesehatan dan informasi-informasi layanan masyarakat lainnya. Para penyedia content hanya terkonsentrasi pada isi program saja dan tidak perlu mengurus penyiapan infrastruktur jaringan dan pengoperasiannya. Penyedia content hanya membayar sewa jaringan transmisi saja atau bisa dijual kepada content distributor
Bila keempat pihak di atas berjalan serempak, ke depan, proses migrasi menuju era TV digital akan berjalan dengan mulus. Dan tentunya dengan adanya digitalisasi prospek perkembangan pengetahuan masa depan akan cerah bagi Indonesia khususnya, meskipun dampak positif maupun dampak negative akan tetap ada.

DAMPAK YANG TIMBUL AKIBAT SISTEM SIARAN DIGITAL DI INDONESIA

Di sisi teknologi jelas terdapat perubahan yang signifikan, yaitu ketahanan sinyal terhadap efek interferensi, derau dan fading dan kemudahannya untuk dilakukan proses identifikasi dan perbaikan (correction) terhadap sinyal yang rusak akibat proses pengiriman / transmisi. Sehingga di era TV digital ini, masyarakat akan memperoleh digital deviden berupa gambar dan suara yang lebih stabil, halus dan resolusi lebih tajam. Tidak akan ditemui lagi gambar yang bergoyang, berbintik, gambar ganda, warna hilang, suara noise di speaker, dll yang membuat tidak nyaman pemirsa dalam menikmati siaran TV. Disamping itu akan diperoleh efisiensi di banyak hal antara lain efisiensi dalam Network Transmission, efisiensi Transmission Power dan Consumption Power. Efisiensi consumtion power inilah yang secara tidak langsung akan berdampak luas bagi efisiensi konsumsi listrik nasional.

Adanya perubahan model bisnis di era TV Digital ini memungkinkan dilakukannya efisiensi penggunaan infrastruktur misalnya penggunaan tower bersama, yang dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat dengan dihilangkannya “hutan tower” yang saat ini terjadi. Dalam penyiaran digital akan dipisahkan antara penyelenggara atau penyedia konten (content provider) dan penyelenggara jaringan (network provider), yang dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk ikut menikmati kue bisnis penyedia konten TV dan program-program tambahan lainnya seperti citizen journalism video report, traffic report, disaster report dll.

Digitalisasi sinyal telah memungkinkan kompresi konten siaran ke dalam spectrum frekuensi yang tersedia. Kelangkaan spectrum tidak lagi merupakan hambatan bagi operator baru masuk pasar penyiaran. Digitalisasi juga memungkinkan karakteristik-karakteristik konten siaran yang menjadi perhatian penonton televisi - seperti kualitas gambar dan suara, ketepatan waktu, kaya tampilan multimedia - tergantung pada platform (satelit, kabel, terrestrial, computer) yang mentransmisikan konten siaran. Konten siaran yang ditransmisikan lewat platform satelit akan bersaing dengan operator penyiaran platform kabel. Konten siaran yang sama dapat ditransmisikan ke pesawat penerima televisi, ke computer, dan berangsur-angsur ke telepon genggam. Situs internet mampu menyediakan konten multi-media yang berangsur-angsur akan serupa dengan konten siaran yang disediakan oleh penyiaran tradisional (radio dan televisi), dan bahkan banyak operator menggunakan situswebnya sebagai portal mereka untuk menarik penonton dan memberikan mereka tambahan sumber-sumber informasi lain. Beberapa dampak lain dari digitalisasi di Indonesia adalah sebagai berikut :

 Pemrosesan dan transformasi konten oleh konsumen atau pengguna akhir menjadi lebih canggih lagi karena computer dan macam-macam piranti pemrosesan digital (DVD recorders) menjadi tersedia lebih luas bagi rumahtangga. Hal ini berarti meng-copy menjadi lebih mudah, sehingga membangkitkan isu tentang pembajakan.

 Mengecilnya biaya komputerisasi dan bentuk-bentuk lain pengolahan informasi dan biaya-biaya operasional teknik pembuatan program karena tersedia peralatan murah untuk mengambil dan memanipulasi suara dan gambar. Namun hal ini tidak serta merta menurunkan biaya total pembuatan program, karena masih banyak pos anggaran biaya lain yang akan meningkat, apabila akan menghasilkan kualitas program yang prima.


 Terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital, yang memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, akan membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini.

 Momentum penyiaran digital dapat membuka peluang yang lebih banyak bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya. Peluang usaha di bidang rumah produksi, pembuatan aplikasi-aplikasi audio, video dan multimedia, industri senetron, film, hiburan, komedi dan sejenisnya menjadi potensi baru untuk menghidupkan ekonomi masyarakat. Televisi di Indonesia telah menjadi alat penting baik untuk hiburan maupun untuk mendapatkan informasi. Baik televisi digital maupun analog dalam penyiarannya memiliki kesamaan yaitu memiliki dampak psikologis terhadap penontonnya. Dengan frekuensi menonton yang tinggi dan kualitas tontonan yang rendah akan berdampak buruk baik pada orang dewasa maupun pada pada anak – anak.


 Dampak televisi bagi orang dewasa adalah TV merupakan salah satu media instan untuk mendapatkan informasi. Sedangkan bagi anak-anak, TV bisa jadi teman setianya di rumah selama ditinggal orang tuanya. Itulah sebabnya stasiun TV kemudian memasukkan acara anak-anak dalam program mereka.
 Dampak yang lain adalah tidak adanya interaksi langsung terhadap sekitar karena terlalu asyik menonton TV sehingga anak menjadi anti sosial atau autis. Pada anak usia 0-3 tahun, terlalu sering menonton TV dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman, juga menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan.

 Dampak yang membuat erosi budaya lokal. Kehadiran global media ini menyebabkan terdesaknya budaya setempat. Dengan banjir film, video, lagu, musik dan buku, maka perlahan-lahan budaya lokal mengalami erosi. Otot ekonomi dari global media ini sedemikian besarnya sehingga penetrasinya bisa sampai ke pedalaman. Era telekomunikasi global sekarang semakin mempercepat perhatian terhadap budaya lokal ini terkurangi

Disusun oleh :
Dewi Kurniawati (153080192)
0

KOMODITAS BERITA

Televisi sebagai media dari budaya popular menghasilkan berbagai macam program yang dapat disaksikan oleh semua kalangan di dunia pada umumnya. Program-program tersebut sangat variatif, dimulai dari acara yang edukatif seperti berita, talk show tentang politik, keagamaan, hingga yang menghibur seperti film, sinetron maupun olah raga. Program-program tersebut selalu berkembang sesuai kebutuhan zamannya sehingga banyak bermunculan tayangan-tayangan baru yang membuat acara televisi semakin beragam. Salah satunya adalah berita, produk ini bisa dikatakan sebagai komoditas yang tidak ada matinya, sehingga beberapa tv swasta seperti TV one, Metro TV memilih berita sebagai produk utama mereka.
Semua permasalahan di negeri ini bisa menjadi sebuah rupiah, tidak ada kecuali. Mulai dari Musibah, Bencana, Kriminalitas, Dinamika politik, Ekonomi, Budaya, Agama, Olahraga, Masalah pribadi seseorang, Kuliner, Hobby hingga masalah pribadi public figure. Dan berita yang berseri seperti bank century, cicak vs buaya, 100 hari SBY seakan tidak berujung karena berita tersebut disorot terus menerus dari berbagai aspek.
Bila dikaitkan dalam kebijakan media level mikro hingga meso dan dalam konteks komodifikasi maka uraiannya sebagai berikut :
Level mikro yakni level yang mengandung atau berkaitan dengan isi atau produk media itu sendiri. Berita dalam level mikro berisi tentang isu-isu yang berkembang dalam masyarakat, untuk moment atau kasusu tertentu sering kali terjadi repitisi, beritayang bertujuan sebagai sumber informasi seringkali juga bersifat provokatif dan tidak sedikit yang bersifat tendensius yakni memiliki tujuan-tujuan tertentu dari kepentingan perorangan atau golongan.
Dalam level meso tujuan sebuah media menanyangkan berita tidak lain untuk meraih keuntungan, selain mencari simpati publik dan berharap menjadi media yang berguna di mata msyarakat. Untuk stasiun televisi tertentu berita menjadi komoditas utama, dengan tujuan berita tersebut dapat menjadi trade bagi satasiun tersebut.
Level meso dalam komoditas berita yakni khalayak dan rating berita yang diakumulasi dan ternyata berita memang memiliki rating yang cukup tinggi. Berita juga dapat menjadi wadah dalam komunikasi politik maupun non politik bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
0

KOMODIFIKASI

Review: ekonomi politik media merupakan kegiatan media dalam menjalankan fungsi-fungsi ekonomi serta politiknya, dengan kata lain media sebagai instansi ekonomi juga instansi politik. Merujuk dari pendapat Mosco, ekonomi politik merupakan hubungan kekuasaan (politik) dalam sumber-sumber ekonomi yang ada di masyarakat. Namun demikian bila dikaitkan dengan media, maka ada 3 konsep yang harus dipahami, yakni : Komodifikasi, Spasialisasi dan Strukturisasi.

Komodifikasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan barang dagangan atau dengan kata lain merubah sesuatu yang bernilai guna menjadi nilai tukar(uang). Jika dihubungkan dengan aktifitas media maka komodifikasi merupakan upaya untuk menjadikan segala sesuatunya(barang dagangan) untuk meraup keuntungan. Tentunya konteks barang dagangan disini, segala hal yang terkait dengan isi media, yakni : Isi media(seperti program-program acara dari berbagai dimensi), Audience/pemirsanya(yakni sebagai komoditas yang menaikkan rating, sehingga rating tersebut yang akan mengundang para pengiklan), Iklan(jelas merupakan sumber keuntungan terbesar bagi media, karenanya semua aspek pendukung dikerahkan untuk memperoleh keuntungan dari pengiklan)

Pemahaman : Fenomena yang terjadi pada dunia media kita saat ini adalah segala macam bentuk atau konten media selalu dikomodifikasikan. Salah satu contoh proses komodifikasi di media televisi adalah dari pola konsumsi media massa yang juga dibentuk oleh kerjasama“pengusaha” media dan pengusaha lain. Tayangan Akademi Fantasi Indosiar (AFI) , Indonesian Idol, Kawasan Dangdut Indonesia (KDI) dan bermacam-macam kuis interaktif televise lainnya merupakan “hasil kerja sama” antara pengusaha media televisi dan pengusaha jaringan selular. Karena tujuan usaha mereka adalah mendatangkan profit, maka isi siaran media massa digunakan untuk menciptakan “pasar” bagi perusahaan jaringan selular melalui penggunaan Short Message Service (SMS). Dengan kata lain dalam proses ini, audience kembali dijual untuk meraup keuntungan.

Namun di Negara maju khalayak memiliki kekuatan besar yakni dapat menekan atau memboikot suatu program atau iklan yang ditampilkan di media massa. Dengan demikian khalayak tidak semena-mena dapat ‘dijual’ oleh media. Seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga di Jepang yang tidak mau pola makan anaknya dikendalikan pengusaha Mc Donald. Mereka melakukan demo di outlet-outlet McDonald untuk memprotes iklan McDonald di televise yang memberikan hadiah bila membeli ‘paket’ makanan dan minuman tertentu di outlet Mc Donald. Karena selain pola konsumsi media yang dikendalikan oleh pengusaha media, pola konsumsi masyarakat di bidang-bidang lain juga dikendalikan oleh media, misalnya: Pola konsumsi Hand Phone atau Fast Food.

Asumsi mengapa proses komodifikasi begitu mengakar pada media karena, media hanya dapat dimiliki oleh pemilik modal kuat atau dengan kata lain untuk mendirikan sebuah media diperlukan biaya yang sangat besar sehingga bila kebutuhan modal terpenuhi maka pemulihan keuntungan akan dilakukan sebesar-besarnya, hal tersebut juga dikarenakan adanya persaingan media.

0

EKONOMI POLITIK MEDIA

Media massa adalah kelas yang mengatur, menurut premis teori Marxis. Mengatur disisni bermakna media tidak saja memiliki dan menjalankan fungsi sosial dan ekonomi, tetapi media juga menjalankan fungsi ideologis.

            Fungsi sosial media adalah memberikan informasi dan fakta kepada publik, juga menjadi fasilitas komunikasi antar perorangan maupun lembaga, dimana di dalam kegiatan tersebut juga terdapat fungsi ekonomi, yakni meraih keuntungan sebesar-besarnya. Namun demikian sebuah media, baik cetak atau elektronik memiliki ideologi tersendiri, konteks ideologi disini adalah sebuah titik tolak media dalam menjalankan fungsi-fungsinya tersebut.

            Sebuah media bisa saja pro atau kontra dengan sebuah lembaga atau perorangan, bisa dengan latar belakang ekonomi maupun politik. Ekonomi politik media, seperti yang telah strukturkan sebelumnya merupakan kegiatan ekonomi dan kegiatan politik sebuah media, dimana sebuah media dapat menjadi sebuah instansi bisnis dan juga instansi politik.

Analisa ekonomi politik media penyiaran :

Secara umum media massa selain menjadi media pengiklan atau penghasil surplus ekonomi, juga sebagai media yang menyebarkan atau memperkuat struktur ekonomi serta politik tertentu.Ada kaitan kondisi ekonomi politik suatu Negara dengan praktik pemberitaan meskipun dipengaruhi pula oleh kondisi ekonomi politik global.

Yang menjadi isu dalam komunikasi modern adalah kepemilikan serrta praktik media terkonsentrasi pada kelompok atau golongan bisnis besar. Di satu sisi kepentingan-kepentingan politik tersebut menghasilkan laba namun tidak selaras dengan fungsi social media sebagai ruang public.

Sebagai contoh adalah kasus:

Dari hasil pantauan AJI(Aliansi Jurnalis Independen), pemberitaan media pada proses pemilu 1997 berpihak pada pemerintah yaitu dengan adanya diskriminasi waktu oleh media elektronik. ANTV memberikan 5,58 menit untuk pemberitaan partai golkar dan tidak semenitpun untuk partai lain, RCTI memberikan 9,29 menit untuk Golkar dan 3 menit untuk kedua partai lain, TVRI memberikan 1 jam untuk partai Golkar dan 5 menit untuk kedua partai lain.

DEWI KURNIAWATI (153080192)

0

Perkembangan Teknologi Komunikasi Interpersonal & Nirmassa

Perkembangan Teknologi Komunikasi Interpersonal & Nirmassa

Perkembangan media isyarat
Isyarat sebagai media pertama yang dimiliki oleh manusia samapai saat ini tetap digunakan sebagai media komunikasi, bahkan beberapa isyarat merupakan bahasa alami manusia sebagai ekspresi dan pengejawantahan kondisi psikologis manusia. Umumnya media isyarat menggunakan dua alat yaitu bagian tubuh manusia atau alat lain sebagai alat bantu diluar bagian tubuh manusia seperti bendera, asap, tongkat dan sebagainya.

Media Isyarat asap dan api
Pada awalnya penggunaan isyarat diciptakan pada jaman Yunani masa pemerintahan raja Darius I (522 –486 SM) ketika mengalami kesulitan dalam pengiriman pesan berita kepada
propinsi-propinsi di bawah kekuasaannya yang tersebar dari sungai Indus hingga Danube. Isyarat yang digunakan adalah dengan menyuruh orang berdiri di ketinggian dan menyalakan api. Melalui asap yang ditimbulkan tercipta beberapa pesan yang diterima 30 kali lebih cepat daripada menggunakan kurir yang berlari secara marathon. Cara yang sama juga dilakukan oleh bangsa Gaul (Viking) pada jaman Julius Caesar dan bangsa Indian di Amerika. Media isyarat api ini hanya bisa digunakan dalam kondisi cerah tidak hujan. Yang bisa mengartikan hanyalah orang-orang yang berada pada kelompok pengguna isyarat tersebut. Media
isyarat asap hanya efektif digunakan untuyk mengirim pesan-pesan singkat.

Media isyarat semaphore
Semaphore adalah cara berkomunikasi melalui isyarat 2 bendera ditangan dengan cara menggerakkannya dengan berbagai variasi posisi-posisi tertentu yang memiliki arti huruf, angka dan isyarat khusus. Perkembangan semaphore juga muncul pada masa Yunani dan Romawi. Ketika ditemukannya telescope pada tahun 1600, semamphore mampu mengirim pesan lebih jauh lagi dengan cara sistem berantai. Media semaphore mampu digunakan dalam kondisi cuaca cerah. Pesan efektif yang dikirimkan relatif hanyalah pesan singkat dan mudah dipahami karena pesan dapat diulang dengan standard pesan yang sama. Secara internasional isyarat semaphore memiliki kesamaan variasi posisi yang berarti sama dalam arti dan makna Jika peralatan elektronik tidak dapat digunakan, dalam kondisi survive semaphore digunakan untuk mengirim pesan dari jarak jauh. Pada saat ini media semaphore masih digunakan oleh kalangan dinas angkatan laut dan kegiatan kepanduan.

Perkembangan media telegraf
Telegraf dalam bahasa Yunani memiliki arti sebagai menulis dari jauh. Dengan demikian pengertian dari telegraf adalah sistem komunikasi yang menggunakan transmisi signal yang memiliki arti huruf, angka dan tanda baca. Telegraf adalah media telekomunikasi pertama yang ditemukan di dunia ini. Penemuan telegraf merupakan invensi dari penemuan sebelumnya yang dilakukan oleh ALESSANDRO VOLTA dan ANDRE’ MARIE
AMPERE yang menemukan arus listrik lemah. Sebelum kode morse ditemukan oleh ditemukan oleh SAMUEL FINLEY BREESE MORSE (1791-1872). Pada tahun 1794 seorang insinyur Perancis membuat menara setinggi 5 – 10 meter . Pada menara tersebut terdapat dua tuas besi yang bila di pertemukan akan menghasilkan percikan listrik. Percikan inilah digunakan sebagai isyarat dalam berkomunikasi. Kemampuan yang dimiliki Chappe’s semaphore dapat mengirim
pesan dalam 2 menit dengan jarak 230 km dari Lille ke Paris. Jarak interval masing-masing
menara berkisar 8 hingga 16 km.

Pada tahun 1832 sepulang dari Inggris Samul Morse memiliki ide untuk membuat mesin sebagai penyempurnaan chappe semaphore. Ia percaya bahwa percikan listrik mampu membawa signal-signal listrik. Percikan listrik tersebut di rubahnya dalam bentuk kode sederhana dengan menggunakan simbol titik dan garis yang direkam dalam kertas digerakan sistem elektromagnetik. Pada tahap awal Morse hanya bisa menyampaikan pesan sejauh 32 km atau 20 mil percoban ini dianggap sebagai embrio lahirnya mesin telegraf

Sebagai media pesan media telegraf adalah media yang efektif dalam penyampaian pesan jarak jauh, namun yang bisa mengirim dan menerima pesan tersebut hanyalah orangorang yang paham dan hapal kode morse. Jika untuk keperluan inteligence atau peperangan maka kode morse ini bisa digunakan agar pesan rahasia tetap terjaga.
Pada saat sebelum telegraf di temukan dan mesin telephone belum memasyarakat maka telegraf menjadi primadona untuk menyampaikan pesan jarak jauh. Umumnya telegram diperlakukan sebagai sesuatu yang istimewa karena umumnya pula telegram selalu berisi pesan penting. Perkembangan selanjutnya kemajuan teknologi telegraf melahirkan
berbagai media baru seperti :
a. Teleprinting fungsi kerjanya sama dengan telegraf hanya pesan yang diterima
dalam bentuk kata bukan kode atau tanda. Pengirimannyapun juga
menggunakaan keyboard huruf bukan menggunakan tombol penghasil bunyi.
b. facsimile adalah telegraf generasi otomatis yang mampu mengirim dan menerima
data serta gambar
Kini kode morse dapat diterima oleh komputer dengan cara memasukkan software
penerima kode morse (morse decoder). Adapun kode yang dihasilkan serta tampilan
sotwarenya bentuknya adalah sebagai berikut :

Perkembangan media telepon
Telepon adalah instrumen yang dapat mengirim dan menerima pesan suara dan data melalui tenaga elektrik. Telepon merupakan alat telekomunikasi ke dua setelah telegraf, dan penggunaannnya hanya beisi pesan. Umumnya telepon digunakan untuk melakukan komunikasi biasa, bisnis serta keperluan emergency seperti gangguan keamanan ( kode 911).
Saat ini telephone juga dimanfaatkan untuk keperluanmelakukan dial up untuk akses
internet ditambah modem. Secara kronologis telepon ditemukan oleh Alexander Graham Bell (1847 – 1922) secara tidak sengaja. Ia sebenarnya melakukan percobaan pembuatan mesin telegraf yang dibantu oleh assistennya Thomas Watson yang berada di tempat lain. Ketika ia berbicara tanpa sengaja suaranya di dengar oleh Watson. Kejadian ini terjadi pada ttahun 1875. Konstruksi pertama pesawat telepon yang dibuat adalah sangat sederhana yaitu kotak yang terdiri dari kabel koil, magnet dan membran. Suara yang diterima pada medan magnegtic akan digetarkan dan digaungkan oleh membran sehingga bisa ditransmisikan.
Baru pada tahun 1876 prototype disempurnakan oleh Bell dengan design mirip mikropon seperti sekarang ini yang terdiri dari kabel pendenggar suara dan moncong untuk berbicara.

Teknis media telephone
Basic teknis media telepon adalah terdiri dari transmiter yang mengirimkan suara, receiver yang menerima suara, bebeberapa tombol nomor untuk melakukan dial, nada ring atau
alarm serta beberapa sirkuit elektronis yang disebut sebagai antisidetone.

Telephone dan facsimile
Perkembangan terakhir dari tenologi telepon kabel adalah digabungkannya teknologi teleepon dengan mesin facsimile. Ara kerja dari facsimile ini adalah meng-scan dokumen yang akan dikirim dalam bentuk elektrik impulse. Elektrik impulse ini kemudian melewati jaringan kabel telepon yang diterima oleh pesawat penerima dan dirubah kembali dalam bentuk tulisan, gambr atau bentuk lainnya..

Pengertian Facsimile
Sudut pandang ilmu komunikasi memberi batasan bahwa facsimile adalah media komunikasi untuk mengirim, menerima dan mengcopy dokumen. Standard kerja dari facsimile seperti kombinasi telephone dan mesin foto copy. Setelah dokumen di scan oleh optical scanner dalam mesin fax.

Setelah terekam maka maka dokumen tersebut berubah menjadi photoelectric cell yang dirubah menjadi elektric impulse yang dikirim melalui kabel telephone dan diterima oleh mesin fax penerima.

Sistem kerja komunikasi menggunakan telepon
Untuk menyampaikan pesan melalui media telepon maka akan melibatkan banyak hardware yang digunakan meliputi handset, stasiun kontrol pusat, kabel perantara hingga
handset yang dituju. Namun secara sederhana cara kerja sistem komunikasi telepon adalah
sebagai berikut :
Handset terdiri dari 2 bagian utama yaitu untuk mengirimkan pesan ( bagian mulut ) dan bagian untuk menerima signal atau pesan ( bagian telinga ). Bila suara diucapkan maka gelombang suara akan ditransmisikan diaphragma yang ada dalam handset ( kotak telepon ).
Setelah itu gelombang suara disalurkan ke jaringan kawat atau kabel yang dikontrol oleh stasiun kontrol pusat, dan pada akhirnya diterima oleh hand set receiver.
Sistem kerja telepon secara sederhana dapat dilihat dalam gambar berikut :
Seperti dilihat ada tiga bagian penting dalam sistem kerja telepon :
• Switch alat untuk menyambung dan memutuskan koneksi ke jaringan telepont.
• Speaker alat untuk mendengarkan suara dari pesan yang datang
• Microphone Bagian yang mengirimkan pesan dalam bentuk gelombang suara

Koneksi yang terjadi dalam komunikasi dua arah melalui telepon sesungguhnya merupakan bagian kecil dari jaringan telepon yang ada di dunia ini. Telepon senyatanya merupakan media “network” atau jaringan yang bersifat personal.

Perkembangan cordless Telephone
Cordless telephone saat ini bukan lagi menjadi temuan atau barang mutakhir namun penggunaannnya mampu memberikan solusi bagi pengguna yang tidak memiliki jaringan telephone sekitarnya. Cordless telephone adalah telephone yang bekerja tanpa kabel sehingga memberikan kebebasan pada pengguna untuk bergerak tanpa harus terpaku di tempat pesawat telephone.
Kelebihan yang ke dua cordless telephone ini dapat digunakan untuk berbicara dengan lebih dari satu pesawat telephone, paling banyak adalah sepuluh pesawat telephone. Namun kerugiaanya karena sistem kerjanya tanpa kabel dan menggunakan frequency radio maka banyak terdapat noise dan mudah untuk disadap atau digunakan frequencynya tanpa ijin pemiliknya Sistem komunikasi menggunakan cordless telephone adalah mirip stasiun mini radio. Pesan yang disampingkan melalui handset akan dikirim dalam bentuk signal radio dan ditransmisikan ke stasiun kontrol pusat untuk diteruskan ke nomor dial pesawat yang dituju. Jarak terjauh yang bisa dijangkau oleh layanan cordless telephone ini adalah sejauh dua hingga empat mile atau antara 3 hingga 10 kilometer.

Karaketristik media telephone (kabel dan cordless)
Media telepon memiliki karakter yang bersifat personal namun dalam taraf relatif terbatas artinya bahwa media telephone dengan sistem kabel dan cordless tidak bersifat portable sehingga belum tentu pesan yang disampaikan akan langsung diterima oleh person yang dituju. Dari segi kecepatan penyampaian pesan media telepon memiliki tingkat efisien dan efektivitas yang tinggi namun biaya yang harus dikeluarkan karena menggunakan hitungan pulsa maka media ini masih dianggap mahal dan hanya dimiliki oleh golongan menengah atas saja. Di Indonesia sendiri media telepon memiliki kendala terhadap luasnya jaringan yang dimiliki artinya masih ada daerah-daerah yang tidak tersentuh oleh jaringan telepon.

Perkembangan Teknologi Komunikasi
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi Kuliah 03
www.edwias.com edwias@yahoo.com

TEKNOLOGI PENDUKUNG MEDIA KOMUNIKASI
Fondasi Teknologi
Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini adalah bersandar pada sejumlah
penemuan (invention) dan kemajuan teknologi. Sebagian merupakan penemuan baru
seperti komputer dan transistor, sedangkan yang lain merupakan modifikasi dari yang
telah ada tetapi lebih efektif, simple dan efisien. Bila paruh pertengahan abad 20 disebut
sebagai era nuklir dan masa lalu sebagai abad mesin uap, baja, tenaga listrik atau
otomobil maka pada akhir abad 20 dikenal sebagai abad elektronik dan multimedia.
Teknologi elektronik dasar telah mengalami kemajuan spetakuler dan tahuntahun
bersejarah sebagai momentum akselerasi kecepatan tersebut dapat dilihat pada
tabl dibawah ini :
Tabel Fondasi teknologi
Tahun Penemuan
1900 Vacuum tube
1948 Transitor praktis pertama
1958 Penggunaan transistor dan integrated circuit
1960 - 1963 Pengembangn integrated circuit
1967 Invensi generasi Large Scale Integration

Vacuum Tube
Adalah dasar pertama akselerasi penemuan teknologi elektronik. Vacuum
tube adalah tube glass yang didalamnya berisi gas. Penemuan ini menyederhankan
pemindahan arus listrik yang semula harus menggunakan kabel kini dapat diganti
melalui vacuum tube. Selain itu kegunaan vacuum tube adalah mampu digunakan
untuk memperkuat signal gelombang listrik.
Penemu pertama vacuum tube adalah Thomas Alfa Edison pada tahun
1887 namun pengembangannya dn penggunaannya dilakukan oleh Dr. Lee De
Forest pada tahun 1904. Oleh De Forest Vacuum tube digunakan untuk
memperkuat signal radio yang digunakan dalam pesawat radio dan telepon.
Transistor
Transistor merupakan basic penemuan kedua bagi revolusi teknologi
komunikasi yang merupakan penyempurnaan lanjutan dari vacuum tube. Transistor
terbuat dari bahan-bahan semi conductor yang memiliki kemampuan mengatur arus
listrik dan mengantari good conductor dengan insulator. Transistor pertama dibuat
tahun 1947 sebagai hasil studi Bell Telephone Laboartories. Adanya transistor maka
radio, komputer dan peralatan elektronik lainnya dapat dibuat lebih kecil, lebih
murah dan lebih portable. Transistor juga mengkonsumsi listrik lebih kecil dan tidak
meemerlukan waktu pemeanasan operasi.
Integrated Circuit ( IC )
Perkembangan berikutnya setelah transistor adalah penemuan
dalam memperkecil komponen-komponen beserta sambungannya.
Namun penemuan tersebut masih menyatukan komponen-komponen
elektronik secara individual. Meskipun lebih efektif dan efisien daripada
penggunaan vacuum tube namun masih dirasa terlalu besar untuk
menggabungkan komponen secara kompleks.
Pada tahun 60-an teknologi sudah memungkinkan
penggabungan komponen-komponen elektronik secara utuh dan
menyatu. Pada sekeping silikon yang sebesar mata uang dapat
ditampung 400 hingga 1000 circuit . Silikon beserta komponenkomponen
elektronik inilah yang disebut integrated circuit. Teknik IC ini
terus dikembangkan hingga mencapai apaa yang disebut sebagai
Large Scale Integration yang mampu memuat ratusan transistor pada
sebuah silikon sebesar kancing baju. Penemuan ini merupakan
usaha dari dua ilmuwan yaitu Jack Kilby dari Texas Instruments dan Robert Noyce dari
Fairchild Camera

Komputer
Mekanisme digital pertama disebut abacus diciptakan 3000 tahun sebelum masehi.
Sampai pada tahun 1642 tidak ada pengembangan selanjutnya hingga Blaise Pascal dari
Perancis membuat komputer sederhana yang pertama dengan kemampuan menambah dan
mengurangkan. Kemudian padatahun 1672 Wilhelm von Leibnis di Jerman membangun suatu
mesin yang bukan saja dapat mengurang atau menambah tetpi mampu mengalikan dan
membagi. Pada tahun 1804 Joseph Marie Jacquard berhasil mengembangkan operasi
otomatisasi dengan bantuan kartu-kartu yang dilobangi. Kartu inilah menjadi
embrio Punch cards yang dipakai dunia komputer hingga tahun 1950-an.
31 tahun berikutnya (1835) matematisi dari Cambridge Charles
Babbage mendisain suatu mesin yang mempunyai alat input dan out put
dengan menggunakan kartu berlobang (punched cards). Alat temuan
Babbage ini disebut sebagai dengan difference engine. Kemampuan mesin
Babbage juga mampu menyimpan data atau memori. Babbage akhirnya
disebut sebagi bapak komputer.
Tahun 1890 seorang ahli sensus dari Amerika bernama Hollerith menciptakan punch
cards seperti milik Jacquard sehingga pekerjaan yang biasanya dilakukan 10 tahun dapat
diselesaikan dalam waktu 3 tahun saja. Kesuksesan ini membuat Hollerith mendirikan perusahan
Tabulating Machine Company yang merupakan cikal bakal perusahaan Internasional Bussines
Machine.
Komputer elektronik pertama baru muncul pertama kali pada
tahun 1945 yang disebut dengan ENIAC ( Electronic Numerical
Integrator and calculator) yang ditemukan oleh John W. Maughly
bersama dengan J. Presper Eckert Jr. ENIAC ini beratnya 30 ton dan
menempati ruang seluas 180 meter persegi.

Komputer generasi pertama
ENIAC dianggap sebagai komputer generasi pertama. Karena untaian elektroniknya
menggunakan vacuum tube maka ukutan fisiknya pun raksasa. Kemampuan ENIAC sangat kecil
hanya mampu melakukan melaksanakan 300 operasi perkalian tiap detik dengan memory 10 kilo
byte. Selain ENIAC komputer generasi pertama adalah UNIVAC I (Universal Automatic
Computer) buatan Eckert dan Mauchly. UNIVAC I merupakan komputer pertama buatan
perusahaan swasta.
Komputer generasi kedua
Karena telah menggunakan transistor maka komputer generasi kedua bentuk
fisiknya lebih kecil dari pada komputer generasi pertama. Komputer yang muncul di
pasaran adalah merk UNIVAC 1107 dan IBM 1400.
Komputer generasi ketiga
Komputer generasi ini telah memanfaatkan teknologi integrated circuit
sehingga bentuk fisik komputer semakin lebih kecil tetapi dengan kemampuan
semakin meningkat. Tiap detik komupter generasi ketiga mampu melaksanakan satu
juta operasi pertambahan dengan memori mencapai jutaan byte. Generasi ini disebut
dengan mini Computer
Komputer generasi keempat
Generasi ini diawali dengan penemuan monolithic integrated
circuit yaitu disatukannya jutaan transistor dalam satu chip. Oleh
karenanya generasi keempat disebut sebagai komputer generasi
microprocessor (mikroprosesor). Pada generasi ke empat ini muncul
istilah personal computer atau penggunaan komputer secara personal yang
dimulai pada tahun 1975. Personal computer yang pertama di pasarkan
adalah Apple II dan tahun 1981 muncul komputer pertama yang disebut IBM.
Sistem kerja komputer
Secara fisik semua komponent dalam komputer disebut dengan
hardware sedangkan program yang menjalankan komputer disebut dengan
software. CPU (central Processing Unit ) adalah pusat komputer yang melakukan instruksi
sementara bus adalah yang menggabungkan berbagai komponen komputer. Input adalah
semua alat yang membawa perintah dan
masukan data yang terdiri dari key board
atau mouse. Sedangkan output adalah
bagian komputer yang mewujudkan perintah
dan proses kerja komputer dalam bentuk teks
melalui printer dan gambar melalui monitor.

Satelit Komunikasi
Satelit komunikasi merupakan teknologi yang memulai era baru dalam bidang
komunikasi yang tak terbayangkan pada masa lalu. Ide penemuan satelit dipaparkan oleh
penulis fiksi sains Arthur C. Clarke dalam tulisannya Wireless World tentang satelit buatan yang
mengorbit mengitari bumi dan menghubungkan komunikasi se dunia. Ide ini menjadi kenyataan
ketika Jhon R. Pierce dari Bell laboratories mendemontrasikan kelayakan komunikasi ruang
angkasa dengan menggunakan satelit awal ECHO dan TELSTAR. Sementara pada tahun 1957
Uni Sovyet meluncurkan satelit SPUTNIK yang disusul oleh Amerika dengan pengorbitan satelit
komunikasi geosynchronous yang pertama yaitu SYNCOM 2.
Pada awalnya satelit komunikasi hanya berfungsi pasif artinya hanya sekedar
memantulkan signal-signal gelombang radio dari bumi untuk dipancarkan kembali ke berbagai
daerah ( cover age area ) yang luas. Tetapi kini satelit berfungsi aktif sebagai alat pemancar yang
mampu menjangkau daerah yang lebih global.
Jenis Satelit
Secara umum satelit dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu : satelit alam dan satelit
buatan. Satelit alam mempunyai ukuran yang beragam dan mengitari celestial bodies. Contoh
satelit alam adalah bulan sebagai satelit bumi dan bumi adalah satelit bagi matahari. Sementara
satelit buatan adalah satelit yang diluncurkan ke orbit celestial body seperti bumi atau bulan.
Kegunaan satelit buatan adalah untuk :
a. Komunikasi antar titik di permukaan bumi ; satelit menerima dan memperkuat serta
mentransmisikan suara, musik, telefon, telegraf dan telepon.
b. Menjadi titk acuan untuk menetapkan lokasi di ruang angkasa
c. Mengamati bumi dan lingkungannya
d. Mengumpulkan dan melaporkan informasi ilmiah.
Jenis satelit buatan
Terdapat pelbagai jenis satellite buatan yang kini digunakan yaitu diantaranya :
a. GEO (geocynchronous Earth Orbit)
Bentuknya berat dan besar. Contohnya, Intelsat-7 yang diluncurkan pada tahun
1989. Kedudukan orbit satellite jenis ini adalah 10-20 ribu km dari bumi.
Ketahanan GEO adalah lebih dari 15 tahun.
b. MEO (Medium Earth Orbit)
Terletak 10 ribu km dari bumi. Tempo putaran orbitnya adalah 6 jam. Contoh MEO
adalah Immarsat-P.
c. LEO (Low Earth Orbit)
Kedudukannya kurang dari 20 ribu km dari permukaan bumi. Tempo putaran
orbitnya adalah 90 menit hingga 2 jam. Ia mudah diserang oleh “Atmospheric dan
drag”. Contoh, globalstar.
d. HEO (Highly Elliptical Orbit)
Diletakkan pada 500 km hingga 50 ribu km dari permukaan bumi. Tempo putaran
orbitnya adalah 24 jam. Contoh, russian Molniya system.

Sistem kerja satelit komunikasi
Untuk berfungsinya satelit komunikasi terdapat sejumlah sub-sistem yang
berada dalam badan satelit komunikasi. Sub-sistem-sub sistem tersebut adalah :
1. Panel-panel solar
2. Pengendali posisi dan orientasi pesawat ruang angkasa
3. telemetry
4. antena pengirim dan penerima
5. repeater
Gb. Penampang satelit komunikasi
Sub-sub sistem ini membentuk sistem satelit komunikasi melalui sel-sel solar
yang menangkap enerji matahari dan mengubahnya menjadi tenaga yang diperlukan
untuk mengoperasikan berbagai sub sistem yang mengontrol satelit dan me-relay sinyal.
Sinyal informasi ditransmit dari stasiun bumi ke antena penerima satelit dan
diteruskan ke repeater komunikasi yang memperkuat sinyal dan mengubahnya menjadi
frekuensi yang berbeda, dan mentransmitnya kembali ke stasiun bumi penerima dengan
suatu antena spot atau earth coverage
Sistem ditribusi informasi satelit komunikasi dapat berupa :
a. Titik ke titik (point-to-point)
Menggunakan satelit dengan tenaga rendah atau low powered baik yang
synchronous atau non synchronorous untuk menyebarkan sinyal ke wilayah
geografis yang amat luas. Namun karena tenaga yang tebatas maka sinyal
yang lemah menjadi hilang ketika direlay dari satu titik ke titik yang lain di
bumi. Oleh karena itu memerlukan terminal bumi yang besar ( misal
berdiameter 85 kaki ).
b. Distribusi (distribution)
Menggunakan satelit bertenaga menengah ( medium powered ) merelay
sinyal yang lebih kuat ke suatu kawasan geografis yang terbatas. Karena
sinyal dari satelit lebih kuat maka sistem ini menggunakan terminal bumi
yang lebih kecil ( berdiameter 42 kaki )
c. Penyiaran ( broadcast )
Menggunakan satelit bertenaga tinggi yangdapat memberikan siyal secara
langsung ke publik di bumi tanpa harus diantarai oleh stasiun bumi lagi.
Sistem ini lah yang ramai dibicarakan sebagai DBS ( Direct Broadcast
Sarelite ) atau SSL ( Satelit siaran langsung ).

Variasi Penggunaan satelit
1. Komunikasi tradisional
Sejak ditemukannya pesawat telepon sebagai media personal, maka satelit
digunakan sebagai penghubungan antar jaringan telepon dari negara satu ke negara
lainnya.
2. Komunikasi telepon selular
Melalui penggunaan satelit maka menaikkan jumlah bandwith yang digunakan
dalam komunikasi melalui sistem selular. Sebelum digunakannya satelit bila saluran
dalam kondisi penuh akan terjadi kemacetan komunikasi.
3. Penyaluran signal televisi
Satelit telah digunakan dalam sistem penyiaran televisi sejak tahun 1960 untuk
mentransmisikan signal dari stasiun televisi ke jaringan siaran yang dimiliki. Sistem
yang digunakan dalam penyaluran signal televisi adalah menggunakan satelit fixed
sattellite service pada C-band (gelombang C ) dengan besar gelombang (3,7 – 4,2 GHz)
serta ku band dengan besar gelombang (11.7 - 12.2 GHz).
Penggunaan yang paling populer dalam penyaluran signal televisi adalah
menggunakan sistem DBS (Direct Broadcast Satellite) atau satelit siaran langsung.
Sistem ini adalah dengan cara mengirimkan secara langsung transmisi audio dan video
via satelit langsung kepada pengguna (penonton televisi)
Gambar. Penggunaan DBS
Ctt :
Posisi satelit di ruang angkasa dikendalikan oleh suatu despun stabilizing mechanism atau
mekanisme penstabilan de-spun dan jet-jet kecil posisi dan koreksi attitude.
Siguiente Anterior Inicio